Powered By Blogger

Jumat, 26 Februari 2010

MAKALAH KURIKULUM



FUNGSI KURIKULUM DALAM PROGRAM SEKOLAH
Suatu fungsi kurikulum dapat dilihat dari 2 sudut pandang atau dua pendekatan. Pendekatan pertama dilihat dari proses pengembangan atau perencanaan kurikulum sedangkan pendekatan kedua dilihat dari kepentingan berbagai pihak atau lembaga yang terkait atau yang berkepentingan dengan kurikulum.
     Funngsi kurikulum dapat dilihat dari dua sudut pandang atau dua pendekatan:
1.      Dilihat dari proses pengembangan atau perencanaan kurikulum
2.      Dilihat dari kentingan berbagai pihak atau lembaga yang terkait atau yang berkepentingan dengan kurikulum.
1.      Fungsi Kurikulum dilihat dari proses perencanaan. Alexander inglis (dalam hamalik, 1990) mengemukakan enam fungsi kurikulum sebagai berikut:
                     a.         Fungsi penyesuaian (The adjustive or adaptive function)
Kita menyadari bahwa individu tidak pernah hidup d alam suatu dunia yang hampa. Ia selalu hidup dalam lingkungan tertentu baik secara fisik, sosial maupun lingkungan budaya. Ia diharapkan tidak saja tinggal didalamnya tetapi ia harus memiliki kemampuan untuk hidup didalamnya. Untuk ini ia harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagi  lingkungan dimana ia hidup. Perlu pula disadari bahwa lingkungan tidak selalu dalam keadaan statis. Terutama lingkungan osial dan buaya selalu mengalami pertumbuhan, perkembangan bahkan perubahan-perubahan tertenntu yang terjadi secara dinamis.
            Kurikulum sebagai alat pendidikan dengan sendirinya harus mampu menjawab berbagai tuntutan kemampuan penyesuaian diri yang di harapkan oleh seorang  individu  (peserta didik). Kurikulum harus mampu menyiapkan kemampuan tersebut agar peserta didik dapat menyesuaikan diri  dengan lingkugan secara baik (well adjusted) .  fungsi kurikulum semacam inilah yang  di namakan fungsi penyesuaian.  
                     b.         Fungsi pengintegrasian (The integrating function)
Jika kita telah lebih jauh ternyata suatu lingkungan, baik masyarakat dan budaya maupun lingkungan secara fisik sangat beraneka ragam didalamnya. Demikian pula berbagai tuntutan dan kebutuhan serta permasalahan yang akan di hadapi individu sangtlah bervariasi pula. Dari masyarakayt atao budaya yang satu dengan yanglainnya.
Pada sisi lain perlu juga di perhatikan bahwa berbagi lingkungan  terutama lingkungan masyarakat  dan budaya dapat mempengaruhi  kehidupan individu itu sendiri baik secara positif maupun secara negatif.
Kuri kulum harus mampu menjawab berbagai kebutuhan pembinaan dan pembentukan pribadi yang terintegrasi, jika iamasih dipandang sebagi alatpendidikan.Jika kurikulum melakukan semua tuntutan pembentukan ini maka kurikulum sudah menunjukkan satu fungsi pengintegrasian.  
                      c.         Fungsi diferensiasi (The differentiating function)
Kenyataan psikologi,sosial dan budaya menunjukkan adanya perbedaan potensial pada manusia.Diferensiasi individu,maupun sosial serta kebudayaan tidak saja menurut penyesuaian serta pengintegrasian tetapi juga layanan yang khusus terhadap potensi-potensi individu yang berbeda maupun terhadap tuntutan masyarakat dan kebudayaan yang berbeda.
Dengan kondisi seperti ini,pendidikan sebagai suatu proses layanan pembinaan potensi individu,serta merupakan suatu proses sosialisasi dan pembudayaan,harus mampu memberikan layanan bagi aneka diferensi yang di hadapi.Disinilah terletak penting nya kehadiran kurikulum agar mampu melayani perbedaan-perbedaan individu dalam masyarakat.kita prlu secara kritis dan cermat untuk melihat aaneka diferensiasi serta melayaninya tanpa mengorbankan tuntutan solidaritas masyarakat dalam rangka integrasi individu bagi perkembangan masyarakat itu sendiri. Diferensiasi  ini juga diharapkan dapat menjadi alat untuk menghindari terjadinya stagnasi sosial,maupun stagnasi budaya.Dengan melakukan hal ini,mka kurikulum tlah mennjukkan salahsatu pungsinya dalam pengembangan kurikulum yakni apa yang disebut fungsi deperensiasi.
                     d.         Fungsi pemilihan (The selection function)
Untuk menghadapi kenyataan diferensiasi anak seperrti bakat, minat,motivasi  kemampuan dan sebagainya, maka pendidikan dalam hal ini sekolah atau lembaga lainnya dengan sendirinya harus mampu menyiapkan berbagai program yang sesuai kenyataan-kenyataan tersebut.Secara ideal sekolah harus siap dengan berbagai program untuk melayani berbagai diferensiasi dan tuntunan individu dalam mempersiapkan diri bagi kehidupan pada masa yang akan datang. Peserta didik semestinya tinggal memilih program-program yang sesuai dengan bakat,minat, motifasi dan kemampuannya.
Disini tampak suatu kurikulum yang tidak saja terbatas pada pemberian layanan  berdasarkan diferensi anak dan sosial, tetapi juga memberi peluang bagi siswa atau peserta didik untuk memilih sesuai dirinya maupun tuntutan masyarakat. Untuk itu kurikulum harus dirancang secara luas dan komperhensif dan variatif sehingga memungkinkan peserta didik memilih berbagai pengalaman-pengalaman belajar yang dikehendaki. Dengan cara seperti ini, kurikulum telah menunjukkan salah satu fungsinya yakni fungsi pemilihan atau fungsi selektif.
Pendidikan berfungsi antara lain:
*      untuk mengaktualisasikan potensi anak menjadi suatu nyata atau aktual dan bermakna secara maksimal
*   Untuk membantu mempersiapkan peserta didik agar siap terjun kemasyarakat dan mengembangkan diri secara maksimal didalamnya
Disinilah terletak suatu fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan agar selalu dapat menyiapkan berbagai pengalaman-pengalaman belajar yang bermakna bagi kelengkapan dan persiapan peserta didik tidak saja untuk menghadapi tuntunan masyarat sekarang ini, tetapi juga untuk menghadapi tuntunan hari esok.
                      e.          Fungsi persiapan (The propaedutic function)
Individu memiliki berbagai potensi latent seperti bakat, minat dan kemampuan-kemampuan tertentu yang perlu diaktualisasikan. Dalam pertumbuhan dan perkembangan individu upaya mengaktualisasikan potensi-an potensi latent tidak dapat dilakukan oleh individu secara sendiri-sendiri jika ingin secara maksimal.
                      f.          Fungsi diagnostik (The dignostic)
Individu dalam pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat mengenal dirinya secara maksimal.ia tidak dapat mengetahui dengan jelas dan bakat, minat dan kemampuan secara maksimal bahkan tidak mampu secara tepat mempertemukan dirinya dengan berbagai tuntunan masyarakat maupun tuntunan dirinya sendiri.
            Pada sisi lain ia tidak saja dapat mengenal dirinya tetapi juga tidak dapat mengenal masyarakat dengan segala diferensiasi, spesialisasi serta permasalahan dan tuntuannya secara otomatis dan memadai. Ia memerlukan bantuan untuk mengenal dirinya dan masyarakatnya serta bantuan mempertemukan dirinya sendiri maupun bagi kepentingan masyarakat luas.
                        Pendidikan sebagai suatu upaya mempertemukan anak dengan masyarakat maupun sebagai suatu upaya mempertemukan anak dengan masyarakat maupun sebagai upaya untuk mengaktualisasikan diri peserta didik , memiliki suatu fungsi yang  tidak  saja tepat tetapi sangat prinsipil atau suatu fungsi yang sangat hakiki.
2.      Funngsi kurikulum dari sudut kepentingan berbagai pihak atau lembaga terkait:
Ternyata kurikulum tidak saja berfungsi dalam proses perencanaaan atau pengembangan sebagai mana enam fungsi yang telah dijelaskan diatas. Fungsi kurikulum dapat pula dilihat dari sudut kepentingan lembaga atau yang berkepentingan dengannya. Dari sudut pandang yang kedua ini dapat dikenal tujuh fungsi kurikulum:
                a.         Fungsi kurikulum bagi Pencapai Tujuan Pendidikan
Dapat kita pahami dengan mudah bahwa kurikulum dapat berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain dapat kita katakan bahwa tanpa kurikulum tujuan pendidikan tidak akan dapat tercapai .Namun perlu disadari bahwa fungsi ini tidak mengabaikan kehadiran komponen-komponen sistem pendidikan yang lainnya.
                b.         Fungsi kurikulum bagi peserta didik
Sejalan dengan arti dan tujuan kurikulum yang telah diurakan tadi, maka dari segi anak dapat kita katakan bahwa kurikulum adalah seperangkat pengetahwan, pengalaman belajar dan kegitan yang disiapkan bagi kepentingan peserta didik. Beberapa fungsi kurikukum bagi anak adalah sebagai berikut:
1.  Dengan wawasan semacam ini anak dapat mengetahui apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka miliki untuk meraih hari esok.
2. Pada sisi lain peserta didik dapat mengukur potensi dirinya untuk mengadakan pilihan terhadap berbagai pengetahuan, pengalaman belajar serta ativitas yang bersesuaian, jika ia ingin berhasil dalam proses pendidika
3. Demikian pula dengan kurikulum ppeserta didik dapat menyiapkan diri secara lrbih baik dan optimal dalam proses pendidikan atau pembelajaran jika inginkan hasil yang baik.
4. Pada akhirnya sejalan dengan konsep atau pengertian moderen tentang  kurikulum dimana peserta didik dapat di libatkan dalam pengmebangan maka kurikulum dapat berfungsi bagi pengjuan usul perbaikan serta berbagai saran yang beguna dari kepetingan peserta didik
       c.   Fungsi kurikulum bagi Guru dan Fasilitas
             Perlu dipahami bahwa guru merupakan pelaksana atau implementator suatu kurikulum. Fungsi kurikulum bagi guru adalah sebagai berikut:
1.         Selain itu guru dengan sendirinya dapat mengetahwi apa yang harus dilakukan dalam melaksakan kurikulum. Atas dasar ini ia akan lebih mudah dalam mengorganisir dan mengembangkan tugasnya bagi keberhasilan peserta didik
2.           Selain itu guru dengan sendirinya dapat mengetahwi apa yang harus dilakukandalam melaksanakan kurikulum. Atas dasar ini ia akan lebih mudah dalam berorganisir dan mengembangkan tugasnya bagi keberhasilan peserta didik
3.           Lebih lanjut kurukulum dapat berpungsi sebagai alat monitoring. Dan pengawasan serta penilaian bagi tuntutan kemajuan peserta didik untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan pengalaman pengalaman belajar serta kegiatan-kegiatan yang bermakna dengan pungsi ini guru dapat mengajukan berbagai koreksi atau usulan perbaikan yang sangat di harapkan yang bertolak dari keadaan nyata dilapangan
d.      Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah atau pembina.
Kepala sekolah sebagai administrator dan supervisior. Juga bertanggung   jawab dalam pelaksanaan kurikulum. Kepala sekolah memimpin, memonitor, mengontrol dan menilai setip pekaksanaan kurikulum.
Oleh sebab itu kurikulum selalu memiluki fungsi tetentu bagi kepala sekolah atau pembina sekolah.
Fungsi-fungsi tersebut dapt di rinci sebagai berikut:
1.      Kurikulum berpungsi sebagai pedoman dalam memimpin melaksanakan kurikulum. (periksa pedoman guru )
2.      Kurikulum berpungsi sebagai pedoman dalam supervisi terutama dalam memperbiki situasibelajar.
3.      Kurikulum sebagai pedpoman dalam menyiapkan situasi belajar yang baik agar anak dapat belajar secara maksimal.
e.       Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkat atasnya.
       Pendidikan merupakan    suatu proses yang kontinyue dari tingkat paling bawah menuju pada tingkat yang  paling tinggi. Dalam persekolahan harus terpelihara suatu kesinambungan fungsu san pengembangan  mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pedidikan tinggi.
               Atas dasar ini maka kurikulum seatu sekolah misalnya sekolah dasar harus memiliki fungsi tertentu bagi pengembangan di sekolah menengah tinggi. Kurikulum diSMTA harus memiliki fungsi tertentu bagi pendidikan  di perguruan tinggi. Beberapa fungsi kurikulum bagi sekolah cdi atasnya
1.      Kurikulum sebagai alat bagi keseimmbangan peroses pendidikaan,sekolah-sekolah yang di atasnya selalu dapat menyusuaikan perogeram bahkan kurikulumny dengan kuriklum sekolah dibawaahnya.
2.      Kurikulum jugak berpungsi bagi kontinuitas pendidikan. Kurikulum sekolah tidak saja bepungsi bagi kesinammbungandan komposisi antara sekolah di bawahnya dengan diatasnya. Tetapi jugak menjaminkesinambungan pengalaman belajar
f.       Fungsi kurikulum bagi orang tua peserta didik
Orang tua peserta didik  atau anak yang belajar adalah penanggung jawab pertama dan utama bagi masa depan putra- putranya. Ia harus mengetahwi apa yang terjadi dalam diri putra-putranya selama proses belajar serta apa yanng dirancang untuk masa depan mereka. Itulah sebabnya kurikulum disiapkan untuk suatu lembaga pendidikan juga berfungsi bagi para orang tua peserta didik.
Orang tua dapat mengenal program sekolah secara utuh (pengetahwan, pengalaman-pengalaman belajar, berbagai kegiatan serta hal-hal lain yang diuntukkan baagi putra-putranya)
1.      Dengan kurikulum tersebut, orang tua dapat membantu usaha sekolah dalm memajukan dan mendidik putra-putranya demi masa depan-nya
2.      Orang tua dapat berhubungan dan berkonsultasi dengan sekolah mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum
g.      Fungsi kurikkulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan
Kita menyadari bahwa sekolah didirikan oleh masyarakat, dengan sendirinya sekolah adalah milik masyarakat, bahkan lebih lanjut sekolah harus menjaadi agent pembangunan masyarakat. Dan akhirnya sekolah harus menjadi alat untuk menentukan masadepan suatu masyarakat.
Fungsi kurikulum bagi masyarakat meliputi:
1.      Dengan kurikulum masyarakat dapat mengenal dan mengetahwi kemanapendidika diarahkan
2.      Dengan kurikulum masyarakat dapat mengecek apaka keinginan dan kecendrungan serta harapan-harapan masyarakat untuk kehidupa hari esok terakumulasi atau sejalan dengan tujuan yang telah dirumuskan
3.      Dengan kurikulum masyarakat dapat membantu dalam melaksanaka berbagai macam progam yang memerlukan kerja sama dan keterlibatan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
*      Mandalika, J. 1995. Dasar-Dasar Kurikulum: Surabaya. SIC
*      Hrnawan, Asep Herry. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran: Jakarta. Universitas Terbuka

Kamis, 11 Februari 2010

MAKALAH ULUMUL HADITS



BAB I
PENDAHULUAN
A      LATAR BELAKANG
Dengan adanya fungsi hadits terhadap Al-qur’an, menuntut kita untuk mengkaji secara jeli dan tepat dalam menggali maksud yang tekandung di dalam  alqur’an. Untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan kitab suci itu, dibutuhkan perhatian khusus, pencurahan penuh dan pembahasan secara mendasar. oleh kerena itu dengan hadirnya makalah yanag kami susun ini diharapkan para pembaca dapat memahami lebih jauh tentang fungsi hadits terhadap Al-qur’an agar kita dapat menerapkan  dalam kehidupan beragama.
B       RUMUSAN MASALAH
A      Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an
B       Kedudukan dan Fungsi Hadts
C       Kedudukan Hadist Terhadap Al Quran
D      Fungsi Perbandingan Hadits dengan Al-Qur’an
C      TUJUAN PEMBELAJARAN
Maksud dan tujuan kami dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mempermudah mentafsirkan ayat al-qur’an dalam amalan manusia, dalam situasi dan kondisi tertentu. Artinya kita sebagai umat muslim harus mengetahui tujuan dan fungsi hadits terhadap al-qur’an.




BAB II
FUNGSI HADITS TERHADAP AL-QUR’AN


A      KEDUDUKAN DAN PUNGSI HADTS
Kedudukan hadits dalam ajaran Islam menempati posisi yang sangat strategis. Hal itu terjadi karena Hadits menjadi sumber hukum kedua setelah al-Qur’an. Baik al-Qur’an maupun hadits merupakan wahyu, hanya saja yang pertama wahyu mathluw sedang yang kedua wahy ghair mathluw. Posisi hadits seperti ini tidak hanya dijelaskan oleh Nabi saw. bahkan juga oleh Allah swt.
Hadits nabi SAW. Merupakan penafsiran al-qur’an dalam praktik atau penerapan ajaran islam secara factual dan ideal. Demikian ini mengingat bahwa pribadi rasulullah merupakan perwujudan dari al-qur’an yang ditafsirkan untuk manusia, serta ajaran islam yang dijabarkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam beberapa tempat, penjelasan-penjelasan yang diisyaratkan oleh ayat-ayat al-qur’an hanya bersifat mujmal umum atau mutlak misalnya tentang perintah shalat yang diungkapkan secara mujmal, tidak menerangkan bilangan rakaat, tidak menerangkan cara-caranya maupun syarat rukunnya.
Banyak hhukum-hukum dalam al-qur’an yang diantaranya sulit dipahami dan dijalankan bila tidak diperoleh penjelasan yang diperoleh dari hadits nabi SAW. Oleh sebab itu para sahabat yang tidak memahami al-qur’an perlu kembali kepada rasullullah untuk memperoleh penjelasan yang diperlukan tentang ayat-ayat alqur’an.
Dengan demikian, maka hadits nabi SAW. Berkedudukan sebagai sumber hokum islam yang kedua setelah alqur’an. Hal ini sesuai dengan firman Allah :
!$tBur ãNä39s?#uä ãAqߧ9$# çnräãsù $tBur öNä39pktX çm÷Ytã (#qßgtFR$$sù 4
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah”
                                                                                                (QS.alhasyir)
Allah memerintahkan kita untuk menaati rasul sebagaimana menaati Allah SWT.
B       KEDUDUKAN HADIST TERHADAP AL QURAN
Mempunyai empat fungsi pokok yaitu :
1.      Memperkuat dan menetapkan hukum-hukum yang tidak ditentukan dalam al quran(bayan taqrir) seperti :
(#qç6Ï^tFô_$$sù š[ô_Íh9$# z`ÏB Ç`»rO÷rF{$# (#qç6Ï^tFô_$#ur š^öqs% Ír9$# ÇÌÉÈ
‘’Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta.”
 &nbs_;nbsp;         Sehubungan dengan ayat ini Rasulullah SAW. Bersabda;
            الاانبئكم باكبر الكبائر ؟ قلنا : بلى يا رسول الله .قال :الاشراك باالله وعقوق الوالدين
(وكان متكئا فجلس) فقال :الا وقول الزور
“Perhatikanlah ,akan aku beri tahukan kepadamu sebesar-besarnya dosa besar,sahut kami,baiklah ,rasulullah.Beliau bersabda,menyekutukan Allah dan kedua orang tua.saat itu rasulullah sedang bersandar,lalu beliau bersabda’’awas berkata dusta”
                                                                                    (HR.bukhari dan muslim)
2.      Memberikan penafsiran tentang ayat-ayat yang bersifat mujmal dan bersifat mutlak(bayan tafsir). Seperti contoh: dalam alquran perintah shalat hanya disebutkan dengan:
ÉOÏ%r& no4qn=¢Á9$# Ï8qä9à$Î! ħôJ¤±9$# 4n<Î) È,|¡xî È@ø©9$# tb#uäöè%ur ̍ôfxÿø9$# ( ¨bÎ) tb#uäöè% ̍ôfxÿø9$# šc%x. #YŠqåkôtB ÇÐÑÈ
            “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh[865]. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).ayat Ini menerangkan waktu-waktu shalat yang lima. tergelincir matahari untuk waktu shalat Zhuhur dan Ashar, gelap malam untuk waktu Magrib dan Isya”
            Bagaimana cara pelaksanaannya ,kapan waktunya yang tepat shalat Itu harus dilakukan dan sebagainya tidak  terdapat keterangan di dalam alqur’an. Maka datanglah rasulullah memberikan penjelasan, mula-mula beliau secara langsung memberikan contoh secara praktis berupa fi’liyah cara shalat yang dimaksudkan, kemudian beliau bersabda :
صلوا كما رايتمو نى اصلى
“Shalatlah kamu sekalian sebagaimana kamu melihat aku melakukan shalat”.
3.      Menetapkan hukum aturan-aturan yagn tidak didapati di dalam al-qur’an (bayan naskhi), misalnya di dalam masalah pernikahan. Allah menghalalkan persetubuhan dengan cara menikah dan mengharamkannya lantaran zina. Maka bagaimanakah persetubuhan itu terjadi setelah nikah yang menyalahi syara’ ? maka rasulullah bersabda :
ايما امراة نكحت بغير اذن وليها فنكاحها باطل فنكاحها باطل فنكاحها باطل فان دخل بها فلها المهر بما استحل منهاز
 “siapa saja yang menikah tanpa izin walinya maka nikahnya batal, maka kalau sudah terjadi persetubuhan sengannya maka dia berhak menerima lantaran persetujuan itu”
Rasulullah melarang perkawinan antara laki-laki dengan perempuan yang sepersusuan karena mereka dianggap senasab.
Begitu pula nabi melarang poligami antara perempuan dengan bibinya, dengan sabdanya :
لا يجمع بين المراة وعمتها ولا يجمع بين المراة وخالتها
“tidak boleh dikumpulkan antara seorang perempuan dengan saudara bapaknya dan seorang perempuan denga saudara ibunya”
4.   Dasar tasyri (syari'at Islam) tidaklah asing bagi kaum muslimin dan tidak diragukan lagi bahwa As-Sunnah merupakan salah satu sumber hukum Islam disamping Al-Qur'an dan dia mempunyai cabang-cabang yang sangat luas, hal ini disebabkan karena Al-Qur'an kebanyakan hanya mencantumkan kaidah-kaidah yang bersifat umum serta hukum-hukum yang sifatnya global yang mana penjelasannya didapatkan dalam As-Sunnah An-Nabawiyah.
Oleh karena itu As-Sunnah mesti dijadikan landasan dan rujukan serta diberikan inayah (perhatian) yang sepantasnya untuk digali hukum-hukum yang terkandung di dalamnya. Dan pembahasan tentang sunnah Nabi Shallallhu ‘alaihi wa sallam merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan fikrah islamiyah serta upaya untuk mengenal salah satu mashdar syari'at Islam, apalagi As-Sunnah sejak dulu selalu menjadi sasaran dari serangan-serangan firqah yang menyimpang dari manhaj yang haq, yang bertujuan untuk memalingkan ummat Islam dari manhaj Nabawi dan menjadikan mereka ragu terhadap As-Sunnah.
Dalil yang menetapkan tentang kedudukan hadits sebagai dasar tasyri sangat banyak baik berdasarkan Al-Qur'an, hadits itu sendiri maupun ijma (kesepakatan) para sahabat diantaranya;
C      FUNGSI PERBANDINGAN HADITS DENGAN AL-QUR’AN
Sunnah atau hadits dalam islam merupakan sumber hukum kedua dan kedudukannya setingkat lebih rendah daripada al-qu‘an.
            Al-qur’an adalah kalamullah yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muahammad Saw.lewat malaikat jibril secara lengkap berupa lafaz dan sanadnya sekaligus, sedangkan lafaz hadits bukanlah dari Allah melainkan dari redaksi nabi sendiri.
Dari segi kekuatan dallahnya , alqur’an adalah mutawattir yang qat’I, sedangkan hadits kebanyakan khobar ahad yang hanya memiliki dhalalah dzanni.
Para sahabat mengumpulkan al-qur’an dalam mushaf dan menyampaikan kepada umat dengan keadaan aslinya, satu huruf pun tidak berubah atau hilang, sedangkan hadits tidak demikian keadaannya.







BAB III
PENUTUP
A      KESIMPULAN
Dari pembahasan yang  telah kami uraikan sebelumnya, kami dapat memetik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Ø  Kedudukan hadits dalam ajaran Islam menempati posisi yang sangat strategis.
Ø  Hadits menjadi sumber hukum kedua setelah al-Qur’an.
1)      Memperkuat dan menetapkan hukum-hukum yang tidak ditentukan dalam al quran(bayan taqrir),
2)      Memberikan penafsiran tentang ayat-ayat yang bersifat mujmal dan bersifat mutlak(bayan tafsir),
3)      Menetapkan hukum aturan-aturan yagn tidak didapati di dalam al-qur’an (bayan naskhi),
4)      Dasar tasyri (syari'at Islam).
Ø  Al-qur’an adalah kalamullah yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi Muahammad Saw.lewat malaikat jibril secara lengkap berupa lafaz dan sanadnya sekaligus, sedangkan lafaz hadits bukanlah dari Allah melainkan dari redaksi nabi sendiri.
B       SARAN
Mengingat manusia tidak luput dari kesalahan, makalah yang kami susun inipun masih banyak kesalahan dan kekeliruan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dari masyarakat pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kepada Dosen pengajar diharapkan bimbingan lebih untuk mengingatkan mutu dan kwalitas mahasiswa PAI pada khususnya didalam mengembangkan ilmutafsir demi terwujudnya hubungan mahasiswa dengan masyarakat.





DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Muhammad,Drs,H, Ulumul Hadits, CV Pustaka Setia, Bandung. 2000
Suparta, Munzier, Ilmu Hadist, Jakarta: PT. Raja Grafindo, persada. 2002