FUNGSI KURIKULUM DALAM PROGRAM SEKOLAH
Suatu fungsi kurikulum dapat
dilihat dari 2 sudut pandang atau dua pendekatan. Pendekatan pertama dilihat
dari proses pengembangan atau perencanaan kurikulum sedangkan pendekatan kedua
dilihat dari kepentingan berbagai pihak atau lembaga yang terkait atau yang
berkepentingan dengan kurikulum.
Funngsi kurikulum dapat
dilihat dari dua sudut pandang atau dua pendekatan:
1.
Dilihat dari proses pengembangan atau
perencanaan kurikulum
2. Dilihat
dari kentingan berbagai pihak atau lembaga yang terkait atau yang
berkepentingan dengan kurikulum.
1. Fungsi
Kurikulum dilihat dari proses perencanaan. Alexander inglis (dalam hamalik,
1990) mengemukakan enam fungsi kurikulum sebagai berikut:
a.
Fungsi penyesuaian (The adjustive or
adaptive function)
Kita menyadari
bahwa individu tidak pernah hidup d alam suatu dunia yang hampa. Ia selalu
hidup dalam lingkungan tertentu baik secara fisik, sosial maupun lingkungan
budaya. Ia diharapkan tidak saja tinggal didalamnya tetapi ia harus memiliki
kemampuan untuk hidup didalamnya. Untuk ini ia harus mampu menyesuaikan diri
dengan berbagi lingkungan dimana ia
hidup. Perlu pula disadari bahwa lingkungan tidak selalu dalam keadaan statis.
Terutama lingkungan osial dan buaya selalu mengalami pertumbuhan, perkembangan
bahkan perubahan-perubahan tertenntu yang terjadi secara dinamis.
Kurikulum
sebagai alat pendidikan dengan sendirinya harus mampu menjawab berbagai
tuntutan kemampuan penyesuaian diri yang di harapkan oleh seorang individu
(peserta didik). Kurikulum harus mampu menyiapkan kemampuan tersebut
agar peserta didik dapat menyesuaikan diri
dengan lingkugan secara baik (well adjusted) . fungsi kurikulum semacam inilah yang di namakan fungsi penyesuaian.
b.
Fungsi pengintegrasian (The
integrating function)
Jika
kita telah lebih jauh ternyata suatu lingkungan, baik masyarakat dan budaya
maupun lingkungan secara fisik sangat beraneka ragam didalamnya. Demikian pula
berbagai tuntutan dan kebutuhan serta permasalahan yang akan di hadapi individu
sangtlah bervariasi pula. Dari masyarakayt atao budaya yang satu dengan
yanglainnya.
Pada sisi
lain perlu juga di perhatikan bahwa berbagi lingkungan terutama lingkungan masyarakat dan budaya dapat mempengaruhi kehidupan individu itu sendiri baik secara
positif maupun secara negatif.
Kuri
kulum harus mampu menjawab berbagai kebutuhan pembinaan dan pembentukan pribadi
yang terintegrasi, jika iamasih dipandang sebagi alatpendidikan.Jika kurikulum melakukan
semua tuntutan pembentukan ini maka kurikulum sudah menunjukkan satu fungsi
pengintegrasian.
c.
Fungsi diferensiasi (The
differentiating function)
Kenyataan
psikologi,sosial dan budaya menunjukkan adanya perbedaan potensial pada
manusia.Diferensiasi individu,maupun sosial serta kebudayaan tidak saja menurut
penyesuaian serta pengintegrasian tetapi juga layanan yang khusus terhadap
potensi-potensi individu yang berbeda maupun terhadap tuntutan masyarakat dan
kebudayaan yang berbeda.
Dengan
kondisi seperti ini,pendidikan sebagai suatu proses layanan pembinaan potensi
individu,serta merupakan suatu proses sosialisasi dan pembudayaan,harus mampu
memberikan layanan bagi aneka diferensi yang di hadapi.Disinilah terletak
penting nya kehadiran kurikulum agar mampu melayani perbedaan-perbedaan
individu dalam masyarakat.kita prlu secara kritis dan cermat untuk melihat
aaneka diferensiasi serta melayaninya tanpa mengorbankan tuntutan solidaritas
masyarakat dalam rangka integrasi individu bagi perkembangan masyarakat itu
sendiri. Diferensiasi ini juga
diharapkan dapat menjadi alat untuk menghindari terjadinya stagnasi
sosial,maupun stagnasi budaya.Dengan melakukan hal ini,mka kurikulum tlah
mennjukkan salahsatu pungsinya dalam pengembangan kurikulum yakni apa yang
disebut fungsi deperensiasi.
d.
Fungsi pemilihan (The selection
function)
Untuk menghadapi
kenyataan diferensiasi anak seperrti bakat, minat,motivasi kemampuan dan sebagainya, maka pendidikan
dalam hal ini sekolah atau lembaga lainnya dengan sendirinya harus mampu
menyiapkan berbagai program yang sesuai kenyataan-kenyataan tersebut.Secara
ideal sekolah harus siap dengan berbagai program untuk melayani berbagai
diferensiasi dan tuntunan individu dalam mempersiapkan diri bagi kehidupan pada
masa yang akan datang. Peserta didik semestinya tinggal memilih program-program
yang sesuai dengan bakat,minat, motifasi dan kemampuannya.
Disini tampak suatu kurikulum
yang tidak saja terbatas pada pemberian layanan
berdasarkan diferensi anak dan sosial, tetapi juga memberi peluang bagi
siswa atau peserta didik untuk memilih sesuai dirinya maupun tuntutan
masyarakat. Untuk itu kurikulum harus dirancang secara luas dan komperhensif
dan variatif sehingga memungkinkan peserta didik memilih berbagai
pengalaman-pengalaman belajar yang dikehendaki. Dengan cara seperti ini,
kurikulum telah menunjukkan salah satu fungsinya yakni fungsi pemilihan atau
fungsi selektif.
Pendidikan berfungsi antara
lain:
untuk mengaktualisasikan potensi anak
menjadi suatu nyata atau aktual dan bermakna secara maksimal
Untuk
membantu mempersiapkan peserta didik agar siap terjun kemasyarakat dan
mengembangkan diri secara maksimal didalamnya
Disinilah
terletak suatu fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan agar selalu dapat
menyiapkan berbagai pengalaman-pengalaman belajar yang bermakna bagi
kelengkapan dan persiapan peserta didik tidak saja untuk menghadapi tuntunan
masyarat sekarang ini, tetapi juga untuk menghadapi tuntunan hari esok.
e.
Fungsi persiapan (The propaedutic function)
Individu memiliki
berbagai potensi latent seperti bakat, minat dan kemampuan-kemampuan tertentu
yang perlu diaktualisasikan. Dalam pertumbuhan dan perkembangan individu upaya
mengaktualisasikan potensi-an potensi latent tidak dapat dilakukan oleh
individu secara sendiri-sendiri jika ingin secara maksimal.
f.
Fungsi diagnostik (The dignostic)
Individu dalam
pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat mengenal dirinya secara maksimal.ia
tidak dapat mengetahui dengan jelas dan bakat, minat dan kemampuan secara
maksimal bahkan tidak mampu secara tepat mempertemukan dirinya dengan berbagai
tuntunan masyarakat maupun tuntunan dirinya sendiri.
Pada
sisi lain ia tidak saja dapat mengenal dirinya tetapi juga tidak dapat mengenal
masyarakat dengan segala diferensiasi, spesialisasi serta permasalahan dan
tuntuannya secara otomatis dan memadai. Ia memerlukan bantuan untuk mengenal
dirinya dan masyarakatnya serta bantuan mempertemukan dirinya sendiri maupun
bagi kepentingan masyarakat luas.
Pendidikan sebagai suatu
upaya mempertemukan anak dengan masyarakat maupun sebagai suatu upaya mempertemukan
anak dengan masyarakat maupun sebagai upaya untuk mengaktualisasikan diri
peserta didik , memiliki suatu fungsi yang
tidak saja tepat tetapi sangat
prinsipil atau suatu fungsi yang sangat hakiki.
2. Funngsi
kurikulum dari sudut kepentingan berbagai pihak atau lembaga terkait:
Ternyata kurikulum tidak saja berfungsi
dalam proses perencanaaan atau pengembangan sebagai mana enam fungsi yang telah
dijelaskan diatas. Fungsi kurikulum dapat pula dilihat dari sudut kepentingan
lembaga atau yang berkepentingan dengannya. Dari sudut pandang yang kedua ini
dapat dikenal tujuh fungsi kurikulum:
a.
Fungsi kurikulum bagi Pencapai Tujuan
Pendidikan
Dapat kita pahami dengan mudah bahwa kurikulum dapat
berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain dapat
kita katakan bahwa tanpa kurikulum tujuan pendidikan tidak akan dapat tercapai
.Namun perlu disadari bahwa fungsi ini tidak mengabaikan kehadiran
komponen-komponen sistem pendidikan yang lainnya.
b.
Fungsi kurikulum bagi peserta didik
Sejalan
dengan arti dan tujuan kurikulum yang telah diurakan tadi, maka dari segi anak
dapat kita katakan bahwa kurikulum adalah seperangkat pengetahwan, pengalaman
belajar dan kegitan yang disiapkan bagi kepentingan peserta didik. Beberapa
fungsi kurikukum bagi anak adalah sebagai berikut:
1. Dengan wawasan semacam ini anak dapat
mengetahui apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka miliki untuk meraih hari
esok.
2. Pada sisi lain peserta didik dapat
mengukur potensi dirinya untuk mengadakan pilihan terhadap berbagai
pengetahuan, pengalaman belajar serta ativitas yang bersesuaian, jika ia ingin
berhasil dalam proses pendidika
3. Demikian pula dengan kurikulum
ppeserta didik dapat menyiapkan diri secara lrbih baik dan optimal dalam proses
pendidikan atau pembelajaran jika inginkan hasil yang baik.
4. Pada akhirnya sejalan dengan
konsep atau pengertian moderen tentang
kurikulum dimana peserta didik dapat di libatkan dalam pengmebangan maka
kurikulum dapat berfungsi bagi pengjuan usul perbaikan serta berbagai saran
yang beguna dari kepetingan peserta didik
c.
Fungsi kurikulum bagi Guru dan
Fasilitas
Perlu
dipahami bahwa guru merupakan pelaksana atau implementator suatu kurikulum.
Fungsi kurikulum bagi guru adalah sebagai berikut:
1.
Selain itu guru dengan sendirinya
dapat mengetahwi apa yang harus dilakukan dalam melaksakan kurikulum. Atas
dasar ini ia akan lebih mudah dalam mengorganisir dan mengembangkan tugasnya
bagi keberhasilan peserta didik
2.
Selain itu guru dengan sendirinya
dapat mengetahwi apa yang harus dilakukandalam melaksanakan kurikulum. Atas
dasar ini ia akan lebih mudah dalam berorganisir dan mengembangkan tugasnya
bagi keberhasilan peserta didik
3.
Lebih lanjut kurukulum dapat
berpungsi sebagai alat monitoring. Dan pengawasan serta penilaian bagi tuntutan
kemajuan peserta didik untuk mendapatkan sejumlah pengetahuan pengalaman
pengalaman belajar serta kegiatan-kegiatan yang bermakna dengan pungsi ini guru
dapat mengajukan berbagai koreksi atau usulan perbaikan yang sangat di harapkan
yang bertolak dari keadaan nyata dilapangan
d. Fungsi
kurikulum bagi kepala sekolah atau pembina.
Kepala
sekolah sebagai administrator dan supervisior. Juga bertanggung jawab dalam pelaksanaan kurikulum. Kepala
sekolah memimpin, memonitor, mengontrol dan menilai setip pekaksanaan
kurikulum.
Oleh sebab itu kurikulum selalu
memiluki fungsi tetentu bagi kepala sekolah atau pembina sekolah.
Fungsi-fungsi tersebut dapt di rinci sebagai berikut:
1. Kurikulum
berpungsi sebagai pedoman dalam memimpin melaksanakan kurikulum. (periksa
pedoman guru )
2. Kurikulum
berpungsi sebagai pedoman dalam supervisi terutama dalam memperbiki
situasibelajar.
3. Kurikulum
sebagai pedpoman dalam menyiapkan situasi belajar yang baik agar anak dapat
belajar secara maksimal.
e. Fungsi
kurikulum bagi sekolah pada tingkat atasnya.
Pendidikan merupakan suatu proses yang kontinyue dari tingkat
paling bawah menuju pada tingkat yang
paling tinggi. Dalam persekolahan harus terpelihara suatu kesinambungan
fungsu san pengembangan mulai dari pendidikan
dasar sampai dengan pedidikan tinggi.
Atas dasar ini maka kurikulum
seatu sekolah misalnya sekolah dasar harus memiliki fungsi tertentu bagi
pengembangan di sekolah menengah tinggi. Kurikulum diSMTA harus memiliki fungsi
tertentu bagi pendidikan di perguruan
tinggi. Beberapa fungsi kurikulum bagi sekolah cdi atasnya
1. Kurikulum
sebagai alat bagi keseimmbangan peroses pendidikaan,sekolah-sekolah yang di
atasnya selalu dapat menyusuaikan perogeram bahkan kurikulumny dengan kuriklum
sekolah dibawaahnya.
2. Kurikulum
jugak berpungsi bagi kontinuitas pendidikan. Kurikulum sekolah tidak saja
bepungsi bagi kesinammbungandan komposisi antara sekolah di bawahnya dengan
diatasnya. Tetapi jugak menjaminkesinambungan pengalaman belajar
f. Fungsi
kurikulum bagi orang tua peserta didik
Orang
tua peserta didik atau anak yang belajar
adalah penanggung jawab pertama dan utama bagi masa depan putra- putranya. Ia
harus mengetahwi apa yang terjadi dalam diri putra-putranya selama proses
belajar serta apa yanng dirancang untuk masa depan mereka. Itulah sebabnya
kurikulum disiapkan untuk suatu lembaga pendidikan juga berfungsi bagi para
orang tua peserta didik.
Orang
tua dapat mengenal program sekolah secara utuh (pengetahwan,
pengalaman-pengalaman belajar, berbagai kegiatan serta hal-hal lain yang
diuntukkan baagi putra-putranya)
1.
Dengan kurikulum tersebut, orang tua
dapat membantu usaha sekolah dalm memajukan dan mendidik putra-putranya demi
masa depan-nya
2. Orang
tua dapat berhubungan dan berkonsultasi dengan sekolah mengenai masalah-masalah
yang berkaitan dengan pelaksanaan kurikulum
g. Fungsi
kurikkulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan
Kita menyadari bahwa sekolah
didirikan oleh masyarakat, dengan sendirinya sekolah adalah milik masyarakat,
bahkan lebih lanjut sekolah harus menjaadi agent pembangunan masyarakat. Dan
akhirnya sekolah harus menjadi alat untuk menentukan masadepan suatu
masyarakat.
Fungsi kurikulum bagi masyarakat
meliputi:
1. Dengan
kurikulum masyarakat dapat mengenal dan mengetahwi kemanapendidika diarahkan
2. Dengan
kurikulum masyarakat dapat mengecek apaka keinginan dan kecendrungan serta
harapan-harapan masyarakat untuk kehidupa hari esok terakumulasi atau sejalan
dengan tujuan yang telah dirumuskan
3. Dengan
kurikulum masyarakat dapat membantu dalam melaksanaka berbagai macam progam yang
memerlukan kerja sama dan keterlibatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Mandalika, J.
1995. Dasar-Dasar Kurikulum: Surabaya. SIC
Hrnawan, Asep
Herry. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran: Jakarta.
Universitas Terbuka