BAB I
PENDAHULUAN
A LATAR BELAKANG
Muamalat
adalah salah satu ajaran yang dianjurkan dalam agama islam, yakni adanya
intraksi antar sesame manusia, begitu pula sirkah merupakan bentuk perekonomian
dalam islam yang membutuhkan pendekatan yag serius dalam pengkajiannya, agar
tidak keluar dari hokum-hukum islam.
Dalam
makalah ini akan dibahas tentang pengertian, dasar
hukumnya, rukun, syarat dan macam-macam sirkah.
B RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian
dan Dasar Hokum Sirkah.
2. Rukun
dan Syarat Sirkah.
3. Macam-Macam
Sirkah.
C TUJUAN PEMBELAJARAN
Maksud dan tujuan kami dalam penyusunan
makalah ini adalah untuk mempermudah memahami perekonomian
islam yang salah satunya adalah sirkah.
BAB II
SYIRKAH
A.
Pengertian dan Dasar Hukum Syirkah
Syirkah adalah suatu aqad dalam bentuk kerjasama baik dalam bidang
modal atau jasa antara sesama pemilik modal dan jasa tersebut.
Firman
Allah SWT:
وتعاونواعلى البر والتقوى ولا تعاونوا علة الاثم والعدوان {المآءدة:
٢}
Artinya: “Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebajikan dan taqwa dan janganla tolong menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran”.
Hadist
Qudsi:
عن ابي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم: قال الله
تعالى انا ثالث الشريكين ما لم يخن احدهما صاحبه فاذا خانه خرجت من بينهما. {رواه
ابو داود}
Artinya: “Dari abu Hurairah RA ia berkata Rasulullah SAW
bersabda “Allah SWT berfirman: Aku adalah ketiga dari dua orang yang berserikat
dagang, selama salah seorang tidak menghianati kawannya, apabla yang satu
menghianati kawannya maka aku meepaskan diri dari keduanya.” (HR. Abu Daud)
B.
Rukun dan Syarat Syirkah
1.
Rukun
Syirkah
a.
Orang-orang
yang bersirkah
b.
Pokok-pokok
pernjanjian
c.
Shigat
atau akad
2.
Syarat
Syirkah
a.
Orang
bersyirkah sudah baligh, berakal sehat dan merdeka.
b.
Pokok
atau modalnya harus jelas
c.
Modal
atau saham itu harus digabungkan sehingga tidak bisa dibeda-bedakan.
d.
Oranng-orang
yang bersyirkah itu sepakat menyerahkan modal, mencampurkan antara harta benda
anggota syirkah
e.
Seorang
di antara mereka mengijinkan teman syirkahnya untuk membelanjakan hartanya
kalau syirkah itu terdiri dari dua orang.
f.
Untung
dan rugi dengan perbandingan modal yang diberikannya.
C.
Macam-Macam Syirkah
1.
Syirkah
Harta
Syirkah harta adalah akad dua orang atau lebih untuk bersyrkat
dalam permodalan sehingga terbentuk modal yang memadai untuk mendappatkan
keuntungan seuai perjanjiann..
2.
Syirkah
Kerja
Syirkah kerja adalah bentuk kerjasama dua orang atau lebih yang
berhak dalamm memberikan pelayanan kepada masyyarakat atau syirkah yang
bergerak dalam bidang jasa.
Imam Syafi’I berpendapat syirkah kerja ini tidak sah dan tidak
boleh namun para Ulama’ membolehkan dan sah hukumnya.
Nama—nama bentuk syirkah yang ada di masyarakat:
a.
CV
(Comuouditian Vermmonts Chap)
b.
NV
(Namloce Vermonts)
c.
PT
(Perseroan Terbatas)
d.
Firma
e.
Koperasi
3.
Hikmah Syirkah
1.
perusahaan
dan perdagangan akan lebih maju.
2.
Permodalan
akan menjadi besar dan lebih berarti
3.
kemajuan
perusahaan bisa lebih mantap karna hasil pemikiran beberapa orang.
4.
banyak
menampuung tenaga kerja.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ø Syirkah adalah suatu aqad dalam bentuk kerjasama baik dalam bidang
modal atau jasa antara sesama pemilik modal dan jasa tersebut.
Ø Rukun Syirkah yaitu Orang-orang
yang bersirkah, Pokok-pokok pernjanjian, Shigat atau akad.
Ø Syarat Syirkah yaitu Orang bersyirkah sudah baligh, berakal sehat dan merdeka dan
lain-lain.
Ø Macam-macam sirkah adalah sirkah harta dan sirkah kerja.
B. SARAN
Mengingat manusia tidak luput dari kesalahan,
makalah yang kami susun inipun masih banyak kesalahan dan kekeliruan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan saran dari semua mahasiswa dan dosen yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kepada Dosen pengajar
diharapkan bimbingan lebih untuk mengingatkan mutu dan kwalitas mahasiswa PAI
pada khususnya didalam mengembangkan hadits demi terwujudnya implimentasi dalam
kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi. 2005, Panduan Fiqih Muamalat.
Cetakan ke-1. Bogor: Pustaka Ibn-Katsir.
H.S.A. Alhamdani. 1989. Risalah Hukum Sirkah dalam Islam,
cetakan ke-3. Jakarta: pustaka amani. Terjemahan: Ustad Said Thalib Al-Hamdani.
Ibnu Rusyd. 2007. Fiqh Muamalat.
Cetakan ke-3.