BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sebagai seorang muslim hendaknya kita mesti sejarah nabi
Muhammad SAW ketika beliau di madinah dan diangkat sebagai Rasul
Oleh karena itu kami mencoba untuk mengingatkan kembali akan
sejarah dan perjalanan nabi untuk selalu kita contoh dan kita teladani dalam
kehidupan sehari-hari. Telah kita ketahui bersama bahwa umat islam pada saar
sekarang ini lebih banyak mengenal figure-figur yang sebenarnya tidak pantas
untuk di contoh dan ironisnya mereka sama sekali buta akan sejarah dan pri
kehidupan rosulullah SAW
B. Permasalahan
- Sejarah
hidup nabi Muhammad SAW
- Nabi
Muhammad SAW hijrah ke madinah
- Pembentukan
Komunitas Madinah
- Pembentukan
Negara Madinah
- Piagam
Madinah
C. Tujuan
Adapun tujuan penulis menyusun makalah ini supaya pembaca
lebih mengetahui tentang kehidupan nabi Muhammad SAW dan proses pembentukan
Negara Madinah sekaligus memahami isi-isi piagam Madinah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Hidup Nabi Muhammad SAW
Muhammad Saw Bin ‘Abdullāh adalah pembawa ajaran Islam dan
diyakini oleh umat Muslim sebagai nabi Allah (rasul) yang terakhir. Menurut
biografi tradisional Muslim (dalam bahasa Arab disebut sirah). Nabi Muhammad lahir
diperkirakan sekitar 20 April 570/ 571, di Mekkah (“Makkah”) dan wafat pada 8
Juni 632 di Madinah. Kedua kota tersebut terletak di daerah Hejaz (Arab Saudi
saat ini).
Michael
H. Hart, dalam bukunya The
100, menetapkan Muhammad sebagai tokoh
paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Menurut Hart, Muhammad adalah
satu-satunya orang yang berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal
agama maupun hal duniawi. Dia memimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan
terpecah belah,
B. Hijrah ke
Madinah
Di Mekkah terdapat Ka’bah yang telah dibangun oleh Nabi Ibrahim.
Masyarakat jahiliyah Arab dari berbagai suku berziarah ke Ka’bah dalam suatu
kegiatan tahunan, dan mereka menjalankan berbagai tradisi keagamaan mereka
dalam kunjungan tersebut. Muhammad mengambil peluang ini untuk menyebarkan
Islam. Di antara mereka yang tertarik dengan seruannya ialah sekumpulan orang
dari Yathrib (dikemudian hari berganti nama menjadi Madinah). Mereka menemui
Muhammad dan beberapa orang Islam dari Mekkah di suatu tempat bernama Aqabah
secara sembunyi-sembunyi. Setelah menganut Islam, mereka lalu bersumpah untuk
melindungi Islam, Rasulullah (Muhammad) dan orang-orang Islam Mekkah.
Tahun berikutnya, sekumpulan masyarakat Islam dari Yathrib
datang lagi ke Mekkah. Mereka menemui Muhammad di tempat mereka bertemu
sebelumnya. Abbas bin Abdul Muthalib, yaitu pamannya yang saat itu belum
menganut Islam, turut hadir dalam pertemuan tersebut. Mereka mengundang
orang-orang Islam Mekkah untuk berhijrah ke Yathrib. Muhammad akhirnya setuju
untuk berhijrah ke kota itu.
Mengetahui bahwa banyak masyarakat Islam berniat
meninggalkan Mekkah, masyarakat jahiliyah Mekkah berusaha
menghalang-halanginya, karena beranggapan bahwa bila dibiarkan berhijrah ke
Yathrib, orang-orang Islam akan mendapat peluang untuk mengembangkan agama
mereka ke daerah-daerah yang lain. Setelah berlangsung selama kurang lebih dua
bulan, masyarakat Islam dari Mekkah pada akhirnya berhasil sampai dengan
selamat ke Yathrib, yang kemudian dikenal sebagai Madinah atau “Madinatun Nabi”
(kota Nabi).
Di Madinah, pemerintahan (kalifah) Islam diwujudkan di bawah
pimpinan Muhammad. Umat Islam bebas beribadah (shalat) dan bermasyarakat di
Madinah. Quraish Makkah yang mengetahui hal ini kemudian melancarkan beberapa
serangan ke Madinah, akan tetapi semuanya dapat diatasi oleh umat Islam. Satu
perjanjian damai kemudian dibuat dengan pihak Quraish. Walaupun demikian,
perjanjian itu kemudian diingkari oleh pihak Quraish dengan cara menyerang
sekutu umat Islam..
- Rencana-rencana
jahat kafir Quraisy terhadap diri Nabi Muhammad dan kaum Muslimin diantaranya,
- Fitnah
tentang Nabi Muhammad dituduh juru penerang yang memecah belah masyarakat
- Abu
Jahal sangat memusuhi Nabi Muhammad sehingga dia ingin membunuhnya
- Kaum
Muslimin yang di Makkah dikucilkan oleh masyarakat Makkah selama tiga
tahun.
Melihat kenyataan seperti itu akhirnya nabi memandang bahwa
kota Makkah tidak dapat dijadikan lagi pusat dakwah. Karena itu, Nabi pernah
mengunjungi beberapa negeri seperti Thaif, untuk dijadikan sebagai tempat pusat
dakwah, namun ternyata tidak bisa, karena penduduk Thaif juga memusuhi Nabi.
Oleh karena itu, Nabi memilih kota Madinah ( Yastrib ) sebagai tempat
hijrah kaum Muslimin, dikarenakan beberapa faktor antara lain :
- Madinah
adalah tempat yang paling dekat dengan Makkah
- Sebelum
jadi Nabi, Muhammad telah mempunyai hubungan yang baik dengan penduduk
madinah karena kakek nabi, Abdul Mutholib, mempunyai istri orang Madinah
- Penduduk
Madinah sudah dikenal Nabi bahwa mereka memiiki sifat yang lemah lembut
- Nabi
Muhammad SAW mempunyai kerabat di madinah yaitu bani Nadjar
- Bagi
diri Nabi sendiri, hijrah ke Madinah karena perintah Allh SWT.
Pada tahun ke-13 sesudah Nabi Muhammad diutus, 73 orang
penduduk Madinah berkunjung ke Makkah untuk mengunjungi Nabi dan meminta beliau
agar pindah ke Madinah. Dikarenakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan
penduduk Madinah mudah menerima ajaran Islam yaitu :
- Bangsa
arab Yastrtib lebih memahami agama-agama ketuhanan Karena mereka sering
mendengar tentang Allah, wahyu, kubur, hisab, berbangkit, surga dan
neraka.
- Penduduk
Yastrib memerlukan seorang pemimpin yang mampu mempersatukan suku-suku
yang saling bermusuhan.
Selama dalam perjalanan ke Madinah beliau mengalami banyak
gangguan selain diganggu oleh Suraqah yang mengejar beliau sekaligus pembunuh
bayaran, beliaupun sempat singgah ke Kubah dan mendirikan masjid yang dikenal
dengan Masjid Kuba, dalam Al-Qur'an disebut dengan Masjid Taqwa .
Masjid inilah yang pertama kali dibangun oleh Nabi Muhammad SAW.
Setelah ada berita bahwa Nabi Muhammad dalam perjalanan
menuju kota Madinah maka kaum Muslimin Madinah sudah nenunggu kedatangan beliau
dengan penuh kerinduan dan penghormatan. Pada hari Jum'at tahun pertama hijriah
bertepatan dengan tanggal 2 Juli 622M, Nabi beserta rombongan Muhajirin lainnya
disambut meriah oleh penduduk Madinah sambil melagukan sebuah syair yang
terkenal. Pada hari jum'at itu pula Nabi untuk pertama kali mengadakan Shalat
Jum'at bersama kaum Muhajirin dan Anshor.
Setelah Nabi menetap di Madinah, barulah Nabi mulai mengatur
semua untuk kebaikan dan kepentingan penduduk Madinah serta kepentingan umat
Islam. Peristiwa hijrah nabi ke Madinah akhirnya dijadikan sebagai awal
perhitungan tahun hijriah.
C. Pembentukan
Komunitas Madinah Dan Negara Madinah
Setalah tiba dan diterima penduduk Yastrib ( Madinah ),
Nabi resmi menjadi pemimpin penduduk kota itu. Babak baru dalam sejarah Islam
pun dimulai. Berbeda dengan periode Mekkah, periode Madinah, Islam, merupakan
kekuatan politik. Ajaran Islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat
banyak turun di Madinah. Nabi Muhammad mempunyai kedudukan, bukan saja sebagai
kepala agama, tetapi juga sebagai kepala Negara. Dengan kata lain, dalam diri
Nabi terkumpul dua kekuasaan, kekuasaan spiritual dan duniawi. Kedudukannya
sebagai Rasul secara otomatis merupakan sebagai Kepala Negara. Dalam rangka
memperkokoh masyarakat dan Negara baru itu, nabi segera meletakkan dasar-dasar
kehidupan bermasyarakat. Dasar pertama , pembangunan Masjid, selain
untuk tempat shalat, juga sebagai sarana penting untuk mempersatukan kaum
Muslimin dan mempertalikan jiwa mereka. Masjid pada masa Nabi juga berfungsi
sebagai pussat pemerintahan. Dasar kedua , Ukhuwah Islamiah ,
persaudaraan sesama musllim. Nabi mempersaudarakan golongan Muhajirin dengan
Anshor. Ini berarti menciptakan suatu bentuk persaudaraan yang baru yaitu
persaudaraan berdasarkan agama, menggantikan persaudaraan beersasarjan darah. Dasar
ketiga , hubungan persahabatan sengan pihak-pihak lain yang tidak
beragama islam.
Meskipun penduduk Madinah terdiri dari Islam, Yahudi, dan
Musyrikin. Rasulullah menetapkan keamanan Negeri Madinah adalah tanggung jawab
semua golongan. Bila ada musuh dari luar maka secara gotong-royong mengusirnya.
Konsep tanggung jawab ini menjadikan Negeri Madinah adalah tempat tinggal yang
aman bagi umat Islam, dan golongan lain. Secara garis besar Negeri Madinah yang
ditetapkan Rasulullah yaitu :
- Setiap
golongan, kaum atau suku bertanggung jawab bagi harta rampasan atau uang tebusan
bagi masing-masing anggotanya.
- Penduduk
Madinah diharapkan kompak dalam menghadapi tindak kriminal, sekalipun
untuk keluarga terdekatnya yang merugikan anggota masyarakat lain
- Orang
Yahudi dari berbagai kelompok harus menjaga agamanya sendiri dan mereka
dengan kaum muslimin harus saling membantu.
Hijrahnya Rasulullah SAW memberikan hikmah yang besar
terhadap perkembangan Dakwah Islamiah diantaranya :
- Kemenangan
dakwah Rasulullah dan kaum Muslimin terhadap kaum Quraisy
- Terbentuknya
agama Islam yang beribukota di Madinah dengan nabi Muhammad SAW sebagai
kepala Negara dan kepala pemerintahannya
- Tersebarnya
agama Islam kepelosok penjuru dunia
D. Piagam
Madinah
Isi Piagam Madinah antara lain :
1.
Kelompok masing-masing berhak menghukum orang yang membuat
kerusakan dan memberikan keamanan bagi orang yang patuh
2.
Kebebasan beragama terjamin untuk semua kelompok
3.
Menjadi suatu kewajiban bagu penduduk madinah muslim dan
yahudi untuk salaing membantu dan menolong
4.
Saling mengadakan kerja sama dengan mempertahankan Negeri
Madinah dari segala serangan
5.
Rasulullah menjadi pemimpin tertinggi di negeri Madinah,
segala perkara dan perselisihan besar diserahkan kepada beliau untuk
memutuskannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa sanya nabi Muhammad
saw merupakan nabi dan rasul yang diutus kepada manusia untuk memberikan
bimbingan kepada jalan yang lurus dengan perjuangan yang gigih. Beliau berhasil
merubah kebiasaan umat manusia dari keburukan kepada jalan kebenaran untuk
menyembah allah swt.
Dan bagaimana kita sebagai umat islam untuk menjadikan
beliau sebagai contoh dan suri taulaadan bagi kita dalam kehidupan sehari-hari.
Baik dalam lingkungan keluarga, agama, masyarakat, dan bernegara.
B. Saran
Adapun
saran penulis kepada pembaca agar dapat lebih mengetahui tentang kehidupan nabi
Muhammad SAW, proses turunnya wahyu yang pertama, hijrahnya nabi ke Madinah,
dan proses pembentukan Negara Madinah sekaligus dapat memahami isi-isi piagam
Madinah. Selain dari pada itu, bila terdapat kesalahan kami mohon maaf karena
masih dalam proses pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Lings, Martin. Muhammad: Kisah Hidup Nabi berdasarkan Sumber
Klasik. Jakarta: Penerbit Serambi, 2002. ISBN 979-3335-16-5
Subhani, Ja’far. Ar-Risalah: Sejarah Kehidupan Rasulullah
SAW. Jakarta: Penerbit Lentera, 2002. ISBN 979-8880-13-7
Abdullah bin Abdul-Muththalib bin Hâsyim bin ‘Abd al-Manâf
bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’b.